Makalah apresiasi drama
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Apresiasi
adalah kegiatan menggauli karya sastra (drama) secara sungguh-sungguh sehngga
tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis dan kepekaan perasaan
yang baik terhadap karya sastra.Didalam mata kuliah Apresiasi Drama Indonesia
diharaokan mahasiswa dapat memahami pengertian apresiasi dan mengaplikasikannya
dalam pembelajaran drama.
Pemilihan naskah drama ini di dasari
oleh beberapa factor yaitu: pertama penulis naskah drama ini adalah Nobertus
Riantiarno yang merupakan salah satupenulis naskah drama yang direkomendasikan
oleh dosen pengampu untuk diapresiasi, kedua cerita didalam naskah drama ini
menceritakan seputar kehidupan keluarga, ketiga naskah drama ini termasuk
kedalam bentuk naskah drama yang tidak terlalu sulit diapresiasi dan
dipertunjukan.
1.2
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan makalah ini
antara lain
1. Untuk
mengetahui konsep dasar apresiasi drama
2. Untuk
mengetahui unsur-unsur drama dan apresiasinya
3. Untuk
mengetahui bentuk kegiatan apresiasi drama dan jenis kegiatan apresiasi drama
4. Untuk
mengetahui konsep dasar, dan prasyarat penentu pagelaran seni drama
BAB
I
PEMBAHASAN
A. APRESIASI DRAMA
2.1 Konsep Dasar Apresiasi
Drama
merupakan bagian dari genre sastra.Pengertian apresiasi telah banyak dikupas
oleh para ahli sastra. Diantaranya missal: Wardani dalam bukunya pengajaran
sastra mengatakan, kata apresiasi telah terlalu umum dipakai untuk mengatakan
sikap atau tanggapan seseorang terhadap sesuatu, misalnya terhadap seni music
dan seni sastra sehingga muncul istilah apresiasi music, apresiasi satra, dan
sebagainya. Secara harfiah kata apresiasi berarti pengertian, pengetahuan atau
penghargaan terhadap sesuatu karya seni. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
apresiasi sastra adalah pengetahuan, pengertian atau penghargaan terhadap cipta
sastra (1981 : 1 ).
Efendi
memberikan batasan apresiasi sastra, yaitu kegiatan menggauli cipta sastra
dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra ( 2004 :
6 ).
Proses
apresiasi dapt dibagi kedalam beberapa tingkatan, yaitu:
1. Tingkat
menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik pada buku-buku sastra serta
keinginan membacanya;
2. Tingkat
menikmati, yaitu mulai dapat menikmati karya sastra karena mulai tumbuhnya
pengertian;
3. Tingkat
mereaksi, yaitu mulai adanya keinginan untuk menyatakan pendapat tenteang karya
sastra yang dinikmati, misalnya: menulis resensi, berdebat dalam suatu diskusi,
termasuk keinginan ikut partisipasi dalam berbagai kegiatan sastra;
4. Tingkat
produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan karya sastra.
Memhami
dari beberapa pengertian apresiasi diatas, dapat dimaknai bahwa apresiasi
berkaitan dengan 3 hal, yaitu :
1. Keterlibatan
jiwa, yakni memahami masalah, merasakan perasaan, membayangkan dunia hayal, dan
kemampuan berempati;
2. Memahami
dan menghargai, yaitu mengapresiasikan kemampuan dan penguasaan ssastrawan
terhadap cara penyajian atau cara meramu berbagai unsur sehingga tercipta
sebuah karya sastra;
3. Kemampuan
pembaca menemukan permasalahan dan menghubungkan relevansi permasalahan dengan
kehidupan nyata.
2.2 Jenjang
Apresiasi
Jenjang apresiasi dapat
dibagi atas jenjang berikut ini :
1. Apresiasi
empatik
Pada jenjang ini merupakan tahap
ketika seseorang terlihat secara intelektual (mengenai ilmunya) secara
imajinatif (memebayangkan apa yang dipahami), dan secara emosional (ikut merasakan)
terhadap sesuatuyang dibaca, didengarkan dan ditontonnya.
2. Apresiasi
estetik
Apresiasi ini merupakan tahapketika
seseorang sudah mampu membedakan antara karya yang baik dan karya yang kurang
baik.
3. Apresiasi
kritik
Pada jenjang ini merupakan tahap ketika
seseorang karena penguasaannya terhadap konsep-konsep dan teori-teori yang
berhubungan dengan karya seni.
2.3 Pentahapan Kegiatan Apresiasi
1. Kegiatan
Awal
Pada kegiatan awal apresiasi
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Mencari
dan mengumpulkan naskah drama. Membuat kliping yang berkaitan dengan drama.
b. Membaca
kemudian membuat laporan tema isi bacaan seprti :
1. Identitas
naskah, judul pengarang, ukuran buku tebal halaman, warna buku, penerbit dan
harga.
2. Isi
buku dan ringkasan cerita
3. Ulasan
ringkas tentang tema, pesan, alur, latar, tokoh, bahasa.
Hasil
kerja tersebut dapat didiskusikan, di beri ulasan, di beri penghargaan,
kalaumungkin dapat diberikan hadiah.
2. Kegiatan
lanjutan
Kegiatan lanjutan yang dapat
dilakukan, antara lain:
a. Menonton
pagelaran umum
b. Mendengarkan
drama radio
c. Mendengarkan
drama kaset rekaman
d. Menyaksikan
drama dari kaset VCD dan televise
e. Membuat
hasil laporanpementasan drama traddisional
f. Berekspresi
drama atau melakukan pementasan drama langsung.
g. Membuat
naskah drama
h. Melakukan
kegiatan sosiodrama dan dramatisasi
i.
Mementaskan drama baca,
monoakting dan monolog
j.
Mengikuti latihan dasar
drama, bengkel teater dan sanggar drama
2.4 Bentuk Kegiatan Apresiasi Drama
1. Kegiatan
langsung
Kegiatan menggauli cipta sastra
dalam hal ini adalah karya drama yang dimaksud dalam pengertian apresiasi
sastra tersebut adalah kegiatan yang dilakukan secara langsung artinya, jika
secara langsung membaca bermacam-macam karya drama.Misalnya membaca naskah
drama atau naskah scenario drama.
2. Kegiatan
tidak langsung
Disamping kegiatan langsung ada
pula apresiasi tidak langsung.
kegiatan tidak langsung ini
diantaranya sepertiberikut:
a. Mempelajari
teori drama
Kegiatan ini seperti menelaah
jenis-jenis drama
b. Mempelajari
Kegiatan ini seperti menelaah esai-esai yang dibicarakan tentang
drama, menelaah tentang kritik-kritik dan evaluasi tentang kualitas/kurang
berkualitas karya drama atau pementasan drama, mempelajari pandangan-pandangan
para pakar atau para tentang
drama dan resensi-resensi filem
ditelevisi
c. Mempelajari
sejarah derama dan teater
Kegiatan ini seperti: menelaah
perkembangan drama dari mulai pertumbuhan sampai dengan sekarang ini,
mempelajari perubahan (evaluasi) dari berbagai ragam drama dari masa kemasa
mengenal took-toko drama dan karyanya, mempelajari pertumbuhan
kelompok-kelompok teater lengkap dengan jatuh bangunnya kelompok tersebut.
d. Kegiatan
menginventarisasi dan mengdokumentasi karya drama.
Kegiatan ini seperti: mengumpulkan
naska-naska drama (bank naska), mengumpulkan dan menyusun buku-buku dan
majalah-majalah sastra atau secara khusus tentang drama dan membuat kliping
tentang drama.
e. Kegiatan
kreati drama
Kegiatan ini seperti : belajar
menulis naska dan secenario drama secara sederhana melaksanakan pementasan
drama singkat, memparafrasekan naska sastra yang lain menjadi drama,
memperagakan drama monolog/monoakting, bermain peran dan Dramatisasi
2.5 jenis kegiatan apresiasi drama
1. apresiasi
resptif
kegiatan apresiasi yang
bersifat reseptif, yaitu kegiatan yang
bersifat enerima, menyerap, menyimak seperti : membaca naskah drama
mendengarkan drama radio dan drama rekaman, menenton drama televise
filem,sinetro, drama panggung
2. apresiasi
produktif
apresiasi produktif artinya
kegiatan yang dpat menghasilkan karia drama seprti: memmnulis naskah dan
scenario drama singkat, mementaskan drama singkat, memparafrasekan drama,
memperagakan drama monolog mono
acting,dialog singkat, drama baca, bermain peran dan dramatisasi kegian
apresiais drama ialah:
a. membaca
karya drama sebanayak-banyaknya
b. mempelajari
teori drama sebanyak-banyaknya
c. mempelajari
esai dan keritik drama sebanyak-banyaknya
d. mempelajari
ulasan dan resensi filem, sinetron sebanyak-banyaknya
e. mempelajari
sejarah drama sebnyak-banyaknya
f. menginfentariasi
dan mendokumentasikan drama sebanyak-banyknya
g. melakukan
kereasi dan kereativitas drama sebanyak-banyaknya
h. melakukan
penelitian drama sebanyak-banyaknya
2.6 tingkatan pemahaman karya sastra
Dalam
pemahaman karya sastra (puisi, cerpen, novel, drama) dikenal tiga
tingkatanpemahaman seperti berikut.
a. Tingkat
apresiasi
( bahasan mengenai apresiasi drama
secara lengkap telah dibahas pada bagian awal )
b. tingkatan
interpretasi
Menurut
Hartoko interprets ( penapsiran) pada pokonya berusaha untuk mengartikan
teks itu secara tepat, kemudian, Yunus memberikan pendapatnya mengenai inter
pretasi, yaitu: suatu anlisis terhadap karya sastra dengan suatu pernyataan
yang tidak singkay kadang melebihi karya sastra itu sendiri dan analisis itu
harus dibaca dengan kesungguhan yang sama dengan membaca karya sastra itu
sendiri ( 1985:20).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa interpretasi
drama merupakan aktifitas menapsirkan karya drama secara sistematis yang
dilaksanakan dengan kreatif, rinci, dan penuh imajinatif serta dengan
pembahasan yang mendalam tingkat keritik sastra menurut Hutson, merupakan
penghakiman terhadap karya sastra yang dilakukan oleh seorang kertikus Jassin
berpendapat, berpendapat keritik sastra adalah pertimbangan baik buruknya karya
sastra, penerangan, dan penghakiman karya sastra culler mengartikan keritik
sastra sebagai usaha member makna karya sastra. Sedangkan Abrams memberikanbatasan
terhadap keritik sastra sebagai suatu studi yang berhubug dengan pendepinisian,
penggolongan, penguraian, dan penilaian karya sastra.
Kesimpulan bahwa keritik sastra ialah suatu analisis
terhadap karya sastra yang dilakukan secara mndalam mengenai nilai-nilai yang
ada baik mengenai kekuatan dan kelemahannya secara obyektif dengan menggunakan
pendekatan terttentu sesuai dengan maksud dan kengininan pembaca atau pengkaji.
B. ILMIAH TEATER
2.7
Konsep Dasar
Seni
teater adalah suatu bentuk seni yang berwujud dengan menggunakan rubuh manusia sebagai
salah satu bahannya.
Bagian
yang termasuk kedalam teater seperti: drama yang berdialog, drama radio, drama
televise,sinetron,film, sirkus, permainan boneka, tari, wayang, nime, dan
pantonim.
2.8 Ilmiah Teater
Ilmiah
teater menciptakan dua daerah pokok subjek, yaitu dramatologi dan teaterologi.
Dramatologi adalah istilah lain yang digunakan untuk dramaturgi. Bidang
penyelidikan dramatologi menyeliputi sebuah ketentuan yang biasa dipagelarkan
sebagai suatu hasil seni yang diperuntukan bagi pertunjukan teater. Teaterogi,
menyelidi aspek-aspek pergelaran teater berhubungan dengan
actor-pentas-penonton. Bisa juga digunakan metode teoritis, sistematis, da
historis yaitu :
a. Melaah
asal teater
b. Memperkembangkan
arsitektur gedung pertunjukan
c. Cara
mekanisasi pentas
d. Presentasi
actor dan sutradara
e. Interpretasi
naskah
f. Masalah
penonton
g. Peranan
pihak yang berkuasa (pemerintah)
h. Masalah
social-cultural di teater
2.9 Prasyarat Penentuan Pagelaran Seni Drama
Seni
drama adalah seni gabungan (collective art) dan seni campuran (synthetic
art).Seni drama juga merupakan seni otonom atau seni yang diakui sebagai seni
tersendiri sejajar dengan seni music, seni tari, seni rupa, dan seni lainnya.
Ada
4 factor yang menentukan pergelaran seni drama tersebut, yaitu :
1. Sebuah
ketentuan yang bias dipagelarkan, sebuah ide, sebuah naskah, bias berbentuk
suatu karya literer, bias juga berwujud suatu naskah yang mencatat jalinan
kejadian disuatu improvisasi, tarian balet, dan sebagainya.
2. Actor
termasuk juga sutradara, penata dekorasi, rias, kostum, penata sinar dan bunyi,
serta petugas yang lainnya yang dengan kerja kolektif memungkinkan
terselenggaranya suatu pementasan.
3. Ruang
pementasan serta sarana-sarana akomodasi gedung pertunjukan.
4. Penonton,
kehadiran penonton memungkinkan tercapainya komunikasi timbal balik sehingga
pertunjukan drama bias tercapai.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Drama
adalahsatu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bias juga
dipandang sebagai pengertian action. Secara harfiah, kata apresiasi berarti
pengertian, pengetahuan atau penghargaaan terhadap suatu karya seni.Dengan
demikian, yang dimaksud dengan apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta
sastra dengan sungguh-sungguh sehinggah tumbuh pengertian, penghargaan kepekaan
pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Jenis
kegiatan apresiasi drama yang bersifat reseptf dan apresiasi yang bersifat
produktif.Konsep dasar ilmiah teater menciptakan dua daerah pokok subyek, yaitu
dramatologi merupakan istilah yang digunakan untuk dramaturgi.
boleh minta daftar pustaka tentang jenjang apresiasi sastra gak?
BalasHapus